16 Keluarga Korban Ledakan Gas di Tangsel Dapat Bantuan Logistik, Sewa Rumah Sementara Disiapkan

16 Keluarga Korban Ledakan Gas di Tangsel Dapat Bantuan Logistik, Sewa Rumah Sementara Disiapkan

TANGSEL, LENSABANTEN.CO.ID —  Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) segera menyalurkan bantuan bagi korban ledakan gas di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Jumat 12 September 2025.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menegaskan seluruh biaya perawatan korban ditanggung pemerintah melalui BPJS maupun mekanisme pembiayaan lain yang tersedia.

Bacaan Lainnya

Saat ini, tujuh korban masih dirawat intensif di RS Hermina Ciputat. Satu di antaranya dengan luka bakar 100 persen telah dirujuk ke RS Tarakan.

“InsyaAllah, kita dahulukan semua kebutuhan yang penting bisa dipakai para pengungsi, yang layak tentunya, misal makanan, kebutuhan anak, bayi, semuanya juga disiapkan,” kata Pilar saat berkunjung ke tiga lokasi yakni RS Hermina, rumah meledak dan tempat pengungsian pada Sabtu 13 September 2025.

Selain bantuan medis, dukungan logistik darurat juga disalurkan untuk 16 kepala keluarga yang kini mengungsi di berbagai tempat baik di musala terdekat, rumah tetangga dan keluarga mereka.

Bantuan yang diberikan meliputi makanan siap saji, perlengkapan bayi seperti susu dan popok, serta kebutuhan dasar lainnya.

Pemkot juga menyiapkan opsi sewa rumah sementara agar para pengungsi tidak terlalu lama tinggal di musala.

Untuk anak-anak sekolah, Pilar meminta Dinas Pendidikan menyalurkan perlengkapan sekolah dan seragam agar mereka tetap bisa bersekolah tanpa kendala.

“Anak-anak tetap harus sekolah, karena pendidikan tidak boleh terhenti akibat musibah ini,” tegasnya.

Dari pendataan awal, tercatat ada rumah warga yang rusak dengan kategori berat, sedang, hingga ringan. Pemkot Tangsel telah mengalokasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2025 untuk membantu perbaikan rumah-rumah tersebut.

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ditugaskan segera menginventarisasi kerusakan agar proses rehabilitasi bisa dilakukan sesegera mungkin.

Tak hanya itu, Pemkot Tangsel juga menyiapkan program trauma healing khusus untuk anak-anak dan keluarga terdampak melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bersama psikolog serta perguruan tinggi.

“Kami juga dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, itu ada program dengan psikolog ya, psikolog anak. Untuk pemulihan trauma pasca kejadian. Jadi memang itu standar kami. Setiap ada kejadian, bencana, kebakaran, dan lain sebagainya ya, itu pasti kami turunkan psikolog untuk melakukan trauma healing,” kata dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *