KOTA TANGERANG, LENSABANTEN.CO.ID — PMI Provinsi Banten menganugerahkan penghargaan kepada 82 pendonor darah sukarela Kota Tangerang pada Kamis 30 Oktober 2025. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi kemanusiaan, khususnya bagi mereka yang telah mendonorkan darah sebanyak 50 dan 75 kali.
Kegiatan yang dihadiri oleh Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah, ini digelar di Gedung Serbaguna PMI Provinsi Banten.
“Syukur alhamdulillah, dapat undangan dari PMI Provinsi Banten untuk menghadiri pemberian penghargaan bagi pendonor darah 50 dan 75 kali. Ini merupakan bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah menyumbangkan darahnya melalui PMI Kota Tangerang,” ujar Oman dalam siaran tertulisnya.
Oman juga berharap semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan mau menjadi pendonor darah aktif.
“Sebetulnya masih banyak masyarakat yang belum teredukasi untuk donor darah di PMI Kota Tangerang. Harapan saya, ayo donor darah untuk kemanusiaan, karena donor darah itu sehat. Setetes darah kita bisa menyelamatkan jiwa sesama,” tambahnya.
Oman menjelaskan, dari total penerima penghargaan hari ini, 16 orang merupakan pendonor darah 75 kali, dan 66 orang pendonor darah 50 kali.
Sementara itu, Ketua PMI Provinsi Banten Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE., M.Ak dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pendonor darah sukarela.
BACA JUGA : PMII Kota Tangerang Desak Revisi Perwal 93/2022, Soroti Lemahnya Pengawasan Truk Berat
“Kami berharap semangat dan keteladanan para pendonor darah sukarela hari ini dapat menginspirasi generasi muda untuk turut serta menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan,” kata Ratu Tatu.
Salah satu penerima penghargaan, Adhitya Pratama, mengungkapkan rasa bangganya dapat menjadi bagian dari pendonor darah sukarela.
“Sangat senang, karena saya mendonorkan darah atas panggilan kemanusiaan. Terlebih, PMI memberikan penghargaan atas donor ke-50 kali kepada saya hari ini,” ujarnya.
Adhitya juga mengaku termotivasi untuk terus mendonorkan darah karena tingginya kebutuhan darah di masyarakat.
“Saya ingin membantu menjaga ketersediaan stok darah, karena kebutuhan darah untuk pasien selalu tinggi sementara pendonornya masih terbatas,” jelasnya.









