Warga Keluhkan Layanan PDAM Tirta Benteng, Minta Kompensasi Akibat Krisis Air

Warga Keluhkan Layanan PDAM Tirta Benteng, Minta Kompensasi Akibat Krisis Air

KOTA TANGERANG, LENSABANTEN.CO.ID — Warga Perumahan Keroncong, RT 05 RW 08, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, kembali mengalami krisis air bersih sejak Rabu, 8 Oktober 2025 malam.

Ketua RT 05, Yusuf, mengatakan warga sudah bersiap setelah adanya pemberitahuan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng sebelumnya. Namun, air tak kunjung mengalir sesuai jadwal yang dijanjikan.

Bacaan Lainnya

“Untungnya pihak PDAM beberapa hari sebelumnya sudah ada pengumuman di media sosial jadi kita sengganya sudah antisipasi,” ujar Yusuf kepada jurnalis, Kamis, 9 Oktober 2025 sore.

Menurutnya, PDAM sempat menjanjikan air akan mengalir kembali pukul 06.00 WIB, namun hingga malam hari belum juga menyala. Akibatnya, warga terpaksa meminta bantuan air tangki kepada PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Satu tangki air bersih akhirnya dikirim ke RT 05 RW 08, Perumahan Kroncong. Yusuf menyebut bantuan tersebut cukup membantu warga untuk kebutuhan satu hari. Ia mengapresiasi PDAM yang cepat menanggapi permintaan warga.

Gangguan air diketahui terjadi sejak Rabu malam sekitar pukul 19.00 WIB dan berdampak pada seluruh wilayah Kroncong yang menggunakan satu jalur pipa utama. Kondisi tersebut membuat suplai air berhenti total.

“Kalau di Kroncong ya semua karena kita satu pipa distribusi utama,” ucap Yusuf.

Warga pun mengaku kesulitan menjalankan aktivitas rumah tangga. Banyak di antara mereka harus membeli air tambahan untuk mencukupi kebutuhan harian.

“Mau masak, mandi, atau nyuci jadi ngirit-ngirit gitu, nggak sebebas kalau air normal,” katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang juga turut turun tangan membantu menyalurkan air bersih ke beberapa titik terdampak di Kecamatan Periuk dan sekitarnya.

Warga Keluhkan Layanan PDAM Tirta Benteng, Minta Kompensasi Akibat Krisis Air

Berdasarkan laporan resmi dari Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Andia S. Rahman, distribusi air dilakukan melalui dua unit tangki dari UPT Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Korban Periuk serta Pos Keroncong.

Bantuan pertama dilakukan pada Kamis, 9 Oktober 2025 pukul 10.30 WIB hingga 12.00 WIB di Perumahan Keroncong Permai RT 04 RW 03, Kelurahan Keroncong, Kecamatan Jatiuwung dengan menggunakan satu unit karba dari Pos Keroncong.

Sementara itu, distribusi tambahan juga dilakukan di Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, dengan dua kali pengiriman. Pengiriman pertama berlangsung pukul 10.20 WIB untuk warga RT 08 RW 07, menjangkau sekitar 138 kepala keluarga (KK).

Pengiriman berikutnya dilakukan pukul 14.00 WIB untuk warga RT 09 RW 07, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 116 KK. Kedua distribusi tersebut menggunakan unit tangki dari UPT Periuk, masing-masing satu kali isi ulang di Pos Periuk dan PDAM.

Yusuf menambahkan, gangguan serupa bukan kali pertama terjadi. Dua minggu sebelumnya, warga juga mengalami air mati selama empat hari. Ia berharap pemerintah turun tangan mengevaluasi pelayanan PDAM Tirta Benteng agar tidak terulang kembali.

“Saya harap Pemerintah Kota Tangerang bisa melakukan audit agar pelayanan PDAM lebih baik,” ujarnya.

Selain itu, Yusuf meminta PDAM memperhatikan kondisi pipa lama yang kerap bocor serta memberikan kompensasi bagi warga terdampak karena sulitnya akses air bersih.

“Kalau bisa ada kompensasi atau diskon pembayaran karena terus terang sangat susah kalau tidak ada air,” pungkasnya.

Masyarakat berharap PDAM Tirta Benteng dapat terus berkoordinasi agar krisis air segera teratasi. Warga menanti langkah konkret pemerintah daerah dalam menjamin pasokan air bersih tetap tersedia dan stabil bagi seluruh wilayah Kota Tangerang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *