TANGERANG, LENSABANTEN.CO.ID – Tak gentar meski sempat dibajak tentara Israel, aktivis kemanusiaan Indonesia untuk Palestina yang tergabung dalam misi Global Sumud Flotilla, Wanda Hamidah dan Faturahman, akhirnya tiba di tanah air.
Keduanya mendarat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu malam, 4 Oktober 2025. Kepulangan mereka disambut haru oleh keluarga, rekan, dan sahabat setelah lebih dari satu bulan menjalankan misi kemanusiaan di perairan internasional.
Wanda dan Faturahman merupakan bagian dari organisasi Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) yang tergabung bersama aktivis dari 47 negara. Mereka membawa 42 kapal berisi bantuan logistik seperti makanan, obat-obatan, serta perlengkapan bayi bagi warga Gaza yang terdampak blokade. Misi tersebut dilakukan untuk menyalurkan dukungan kemanusiaan dan menyerukan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.
Namun pada 2 Oktober lalu, rombongan kapal kemanusiaan itu dibajak secara ilegal oleh tentara Zionis Israel di perairan internasional. Aksi tersebut dilakukan di luar wilayah hukum Israel dan dianggap sebagai pelanggaran nyata terhadap undang-undang maritim internasional. Pembajakan ini mendapat kecaman luas karena dinilai menghalangi misi kemanusiaan global yang bertujuan membantu warga sipil di Gaza.
Wanda Hamidah mengungkapkan rasa syukur dapat tiba dengan selamat, meski misi mereka belum sepenuhnya selesai. Ia menegaskan bahwa perjuangan kemanusiaan akan terus berlanjut selama Palestina belum merdeka. Wanda juga menyoroti pentingnya solidaritas antarnegara untuk menghentikan genosida terhadap warga Palestina.
“Selama Palestina belum merdeka, kami akan kembali dengan kapal yang lebih banyak dan pejuang yang lebih besar. Kami akan terus berjuang untuk menghentikan genosida dan memerdekakan Palestina,” ujarnya kepada para Jurnalis.
Menurut Wanda, perjalanan misi tersebut penuh tantangan, mulai dari sabotase hingga ancaman penangkapan oleh pasukan Israel. Ia menuturkan bahwa semua barang bantuan yang dibawa merupakan kebutuhan dasar masyarakat Gaza. Meskipun sebagian kapal ditahan, Wanda memastikan misi mereka sah secara hukum dan dilindungi oleh Konvensi Jenewa.
“Di kapal kami ada makanan, susu formula, pampers, dan obat-obatan. Langkah kami dilindungi peraturan internasional, termasuk Konvensi Jenewa yang seharusnya diadili bukan aktivis kemanusiaan, tetapi mereka yang melakukan genosida,” tegas Wanda.
Ia pun menyerukan agar pemerintah Indonesia lebih tegas menekan Israel melalui jalur diplomasi internasional. Menurutnya, tekanan global penting agar blokade terhadap Gaza segera dihentikan dan bantuan kemanusiaan dapat kembali disalurkan. Wanda berharap semangat perjuangan ini menular kepada masyarakat Indonesia untuk terus bersatu membela Palestina.
“Satu PR kita adalah menekan pemerintah agar tidak bekerja sama dengan Israel dalam bentuk apa pun,” ujarnya. Kami mohon perjuangan kami tidak sia-sia dan menjadi semangat bagi rakyat Indonesia untuk terus bersatu. Stop genosida, stop penjajahan, dan Free Palestine!” pungkasnya.
Sementara itu, aktivis kemanusiaan Faturahman mengecam keras tindakan tentara Israel yang menahan sejumlah relawan secara ilegal. Ia meminta agar seluruh aktivis yang disandera segera dibebaskan tanpa syarat dan dalam kondisi sehat. Faturahman juga menyerukan dukungan doa dan solidaritas dari masyarakat Indonesia untuk keselamatan para pejuang kemanusiaan.
“Kurang lebih dua minggu kami menunggu gelombang kedua setelah keberangkatan pertama. Banyak rintangan kami hadapi, mulai dari kapten yang meninggalkan kapal hingga sabotase perjalanan. Kami mohon doa agar para aktivis yang masih disandera segera dibebaskan dan pulang dengan selamat,” kata Fatur.
Kepulangan para aktivis IGPC ini turut disambut hangat sejumlah tokoh publik, termasuk pasangan artis Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo. Mereka hadir memberikan dukungan moral atas perjuangan kemanusiaan yang dilakukan Wanda dan rekan-rekannya. Suasana haru dan bangga menyelimuti area kedatangan Bandara Soekarno-Hatta malam itu.
Para aktivis menegaskan bahwa perjuangan untuk Palestina belum berakhir. Mereka berkomitmen terus menyerukan penghentian genosida dan pembukaan blokade Gaza melalui jalur diplomasi dan aksi kemanusiaan. Dukungan dari masyarakat Indonesia diharapkan semakin menguat agar kemerdekaan Palestina segera terwujud.