JAKARTA, LENSABANTEN.CO.ID – Slank meluncurkan album Slank – The Greatest Hits Live sebagai karya yang lahir dari perjalanan panjang, sekaligus refleksi personal tiap personelnya. Album ini tidak hanya merangkum penampilan live, tapi juga mengabadikan momen emosional yang membentuk identitas band hingga kini.
Album berisi 15 lagu ini merekam penampilan dari konser-konser penting mulai 2002 hingga 2025. Dari tur berskala nasional hingga panggung festival, setiap track menghadirkan detail atmosfer yang berbeda.
Slank merilis album ini dalam format CD fisik dan digital, menyatukan dua dunia: generasi lama yang tumbuh bersama rilisan fisik, dan generasi baru yang mengandalkan platform digital untuk menikmati musik.
Dalam konferensi pers, Kaka menekankan bahwa pemilihan lagu dilakukan dengan riset. Mereka tidak ingin sekadar menempelkan hits, tetapi juga memilih lagu yang paling relevan dengan audiens hari ini.
Abdee menyoroti pentingnya rekaman live. Menurutnya, kualitas rekaman yang jujur dan atmosferis adalah kekuatan utama. Ia menegaskan bahwa meski teknologi berkembang, musik live tetap punya nyawa berbeda yang tak tergantikan.
Bimbim menambahkan cerita personal di balik beberapa track. Salah satunya direkam saat band tampil tanpa Abdee yang sedang sakit, sehingga momen itu menjadi catatan emosional dalam sejarah mereka.
Album ini juga dipandang sebagai penghubung menuju album studio ke-26 yang tengah dikerjakan. Dengan begitu, *The Greatest Hits Live* tidak hanya menoleh ke belakang, tetapi juga menjadi pijakan untuk masa depan Slank.
Melalui album ini, Slank menunjukkan bahwa kreativitas dan sejarah bisa berjalan beriringan. Mereka tetap produktif sekaligus reflektif, memperlihatkan sisi manusiawi sekaligus profesional sebagai band lintas generasi. (san/*) #foto dok. ig@slankdotcom
