Kemenhub Siapkan Mudik Gratis 2025: Darat, Laut, dan Kereta Api!, Buruan Cek Ini Link Daftarnya

Warga berangkat mudik melalui terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Minggu, 7 April 2024. Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin bersama PLT. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Suharto memberangkatkan 3 ribu penumpang, 75 armada di berangkatkan dari terminal Poris Plawad dengan 33 tujuan lokasi seperti Pulau Sumatera dan di dominasikan Pulau Jawa. Foto : Ilha Herda Fauzi/LENSABANTEN

JAKARTA, LENSABANTEN.CO.ID —Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali menyelenggarakan Program Mudik Gratis pada Angkutan Lebaran 2025 untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi kepadatan lalu lintas. Pendaftaran Mudik Gratis Kemenhub dibuka mulai 10 Maret 2025.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menekankan pentingnya keselamatan pemudik dan mengajak masyarakat memanfaatkan program ini, terutama menghindari penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh karena risiko kecelakaan yang tinggi.

Bacaan Lainnya

“Kami ingin penyelenggaraan Program Mudik Gratis bisa lebih terkontrol. Harapannya, tidak ada lagi pemudik yang melakukan pendaftaran di lebih dari satu tempat,” sebutnya, Senin, 10 Maret 2025.

Berikut ini link pendaftaran untuk Mudik Gratis Kemenhub, yaitu https://nusantara.kemenhub.go.id/ dan aplikasi Mitra Darat.

Selain Kemenhub, BUMN lain seperti Jasa Marga juga mengadakan program mudik gratis. Pendaftaran Jasa Marga dibuka mulai 10 Maret 2025 melalui https://mudikgratis.jasamarga.co.id/.

Program Mudik Gratis tersedia melalui jalur darat (520 bus untuk 21.536 penumpang dan 10 truk untuk 300 motor ke 31 kota), laut (tiket gratis kapal laut untuk 47.816 penumpang dengan 153 rute), dan kereta api (program mudik gratis sepeda motor dengan kereta api untuk 16.960 penumpang dan 7.424 motor). Kemenhub juga akan mengkoordinasikan program mudik gratis dari berbagai pihak untuk efektivitas dan efisiensi.

Dalam Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025, Menhub Dudy menekankan keselamatan sebagai prioritas utama. Kemenhub berkoordinasi dengan berbagai stakeholder untuk kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan mudik.

Penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) juga dibahas karena berpotensi mengurangi kepadatan pemudik. Survei menunjukkan bahwa dengan WFA, jumlah pemudik pada puncak arus mudik (H-3) bisa berkurang dari 16,8 juta menjadi 12,1 juta orang.

Moda transportasi yang diperkirakan paling banyak digunakan adalah mobil pribadi (23%), bus (16,9%), kereta api (16,1%), pesawat (13,5%), dan sepeda motor (8,7%).

Terdapat 31 kota tujuan mudik dan 9 kota asal arus balik yang tersebar di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kakorlantas Polri juga mengharapkan perusahaan swasta dapat menerapkan kebijakan WFA dan memberikan THR lebih awal agar masyarakat dapat mudik lebih fleksibel.

“Survei awal sebelum WFA, kami melihat terjadi lonjakan di H-3. Dengan diberlakukan WFA, maka terjadi persebaran keberangkatan masyarakat. Terjadi lonjakan pada H-3 juga, tapi tidak sedrastis jika tidak WFA. Tanpa WFA, pada H-3 terdapat 16,8 juta orang yang berpergian, sedangkan dengan WFA menjadi 12,1 juta orang,” kata Menhub Dudy.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *