Kemenkomdigi Fasilitasi Kongres Percepatan PWI untuk Rekonsiliasi Dua Kubu Kepengurusan

JAKARTA, LENSABANTEN.CO.ID – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) siap mendukung penyelenggaraan Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat yang akan mempertemukan kedua kubu kepengurusan yang berseteru.

Kongres yang bertujuan untuk rekonsiliasi ini akan digelar pada 10 atau 15 Desember 2024, dan difasilitasi oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria.

Bacaan Lainnya

Rencana penyelenggaraan kongres ini terungkap dalam sebuah pertemuan yang digelar di Restoran Aroem, Jakarta, pada Jumat, 28 November 2024.

Pertemuan tersebut mempertemukan kedua belah pihak yang berseteru, yaitu Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, bersama dengan Ketua PWI DKI Jakarta, Kesit B Handoyo, serta beberapa senior PWI, termasuk Atal S Depari.

Nezar Patria menginisiasi pertemuan ini setelah merasa prihatin dengan kemelut yang terjadi di internal PWI Pusat. Dalam pertemuan sebelumnya, Nezar telah mengusulkan agar PWI kembali bersatu dan berkomitmen untuk menggelar Kongres PWI dengan jadwal yang dipercepat.

Awalnya, kedua kubu sepakat untuk mengadakan KLB Perdamaian, dengan masing-masing pihak mengirimkan lima perwakilan sebagai panitia. Namun, pihak Hendry Ch Bangun kemudian menyarankan untuk mengganti nama acara menjadi Kongres PWI untuk merealisasikan rekonsiliasi, yang akhirnya disepakati bersama.

Sebagai langkah konkret, Nezar Patria menawarkan untuk memfasilitasi pelaksanaan Kongres PWI di Pusat Pelatihan Kemenkomdigi di Cikarang, Bekasi.

Ia juga siap membantu untuk memastikan Kongres tersebut dapat digelar pada tanggal yang disepakati, yakni 10 atau 15 Desember 2024. “Kami siap membantu memfasilitasi dan memastikan pelaksanaan Kongres PWI sesuai dengan arahan, agar PWI bisa bersatu kembali,” kata Nezar.

Bagi Zulmansyah Sekedang, yang mewakili salah satu kubu, ini adalah kesempatan untuk menyatukan kembali organisasi wartawan terbesar dan tertua di Indonesia.
“Kami sudah berkomunikasi dengan lebih dari 15 PWI Provinsi di Indonesia, dan semua sepakat agar masalah ini segera diselesaikan melalui Kongres PWI yang dipercepat,” ujar Zulmansyah.

Ia juga menegaskan bahwa tujuan utama dari Kongres ini adalah untuk membangun PWI yang utuh, kuat, dan bersatu kembali. Zulmansyah menambahkan, bahwa apapun hasil kongres nantinya, semua pihak harus menerima dengan legowo tanpa ada upaya untuk menggugat keputusan yang diambil.

Selain itu, Kongres PWI juga akan mengundang perwakilan dari Dewan Pers, Kemenkomdigi, dan Kemenkumham sebagai saksi untuk memastikan kesuksesan proses rekonsiliasi ini.

Kongres PWI yang dipercepat ini juga sangat penting mengingat banyak agenda wartawan yang sempat terhambat akibat dualisme kepengurusan, seperti Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Uji Kompetensi Wartawan (UKW), dan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI).

“Kami berharap dengan diselenggarakannya Kongres PWI ini, PWI bisa kembali berfungsi dengan baik dan memberikan dampak positif bagi industri jurnalistik di Indonesia,” tutup Zulmansyah.

Dengan adanya Kongres ini, diharapkan PWI dapat melangkah ke depan dengan kekuatan dan persatuan yang lebih solid, serta dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang selama ini menghambat kemajuan organisasi dan industri pers di Tanah Air. (san/*) foto: dok. ist

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *